Untuk apa saya bekerja keras kalau saya tidak boleh menikmatinya? Itu pasti sanggahan pertama kita. Bukan tidak boleh menikmati keringat hasil kerja keras kita, kita hanya menunda sementara kenikmatan itu, ya hanya sementara. Jangan menikmatinya dari primary income, tapi nikmati gaya hidup kita dari hasil Investasi.
Kita hidup bukan untuk hari ini saja, suatu saat nanti karir kita akan berakhir, kondisi fisik akan menurun, sehingga kemampuan mencari uang pun akan berkurang pula. Suatu saat nanti akan terjadi pergeseran sumber penghasilan dari active income ke passive income.
Saat ini kita memimpikan suatu saat nanti mempunyai kebebasan waktu untuk menikmati hidup, maka dari itu hari demi hari kita lalui dengan bekerja keras, sehingga saat ini uang bukanlah masalah bagi kita, tapi ketika suatu saat nanti anda terbebas dari tekanan pekerjaan dan memiliki kebebasan waktu yang kita impikan. Justru saat itulah uang yang menjadi masalah kita.
Fakta membuktikan bawha 95% dari kita pada saat mencapai usia 65 tahun tinggal dipinggiran kota dalam keadaan bangkrut, meninggal dunia atau masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, padahal 20–30 tahun lamanya mereka bekerja keras.
Tau kan? Rumusnya amat sederhana agar kita bisa terhindar dari keadaan seperti diatas, MENEKAN dan MENAMBAH. Tekan pengeluaran kita dan Tambah penghasilan kita. Hidupkan dengan maksimum 80% dari penghasilan utama kita, minimal 20% setiap bulan kita sisihkan untuk investasi.
"Wah mas, penghasilan saya sekarang masih kecil, nanti kalau sudah Rp. 2jt/bln saya pasti akan memulai menyisihkan untuk investasi". Kalau niatnya seperti itu dijamin penghasilan 100 juta pun kita pasti tidak akan bisa berinvestasi. Segala sesuatu dimulai dari yang kecil, kalau dari penghasilan yang kita anggap kecil saja bisa, apalagi kalau besar.
"Ok mas, mulai bulan depan setiap akhir bulan dari sisa kebutuhan hidup akan saya sisihkan untuk investasi". Inipun kalau berani bertaruh pasti tidak akan jalan, kenapa? Akan ada 1001 macam alasan kita untuk menghabiskan.
Cara paling tepat kita POTONG DI DEPAN ! Tidak ada cara yang paling baik selain yang ini, begitu kita menerima uang langsung potong untuk investasi. Sudah ini cara paling ampuh ! Ajaran di agama saya malah lebih dahsyat, Nabi Muhammad SAW adalah pebisnis yang ulung, beliau mengajarkan kurang lebih seperti ini :
Bagilah penghasilanmu, 1/3 untuk biaya hidup, 1/3 untuk sedekah dan 1/3 untuk digulung (investasi)
Kapan kita menikmati gaya hidup? Dari hasil investasi, dan kemana larinya investasi kita? Carilah investasi yang menghasilkan minimal return 12% per tahun. Investasi berbeda dengan bisnis, kalau investasi kita tidak harus bekerja, sementara bisnis kita harus tetap bekerja dan fokus mencurahkan perhatian hampir setiap saat.
Sumber
Sumber
0 Response to "Hiduplah di bawah kemampuan kita"
Posting Komentar